Kerusakan
lingkungan hidup hampir selalu membawa dampak paling parah bagi orang-orang
yang hidup dalam kemiskinan. Secara tidak sadar, banyak anggota masyarakat di
berbagai negara ikut melakukan perusakan lingkungan yang sesungguhnya
lingkungan merupakan tumpuan dasar kehidupan mereka. Pemanfaatan sumber daya
alam yang berlebihan membawa tekanan terhadap lingkungan hidup yang cenderung
mengarah kepada kerusakan. Degradasi lingkungan justru banyak ditanggung oleh
20% penduduk dunia yang paling miskin. Oleh karena itu, dibutuhkan
kesinambungan antara pertumbuhan ekonomi dan ramah terhadap lingkungan sehingga
tercapai konsep pembangunan ekonomi yang sebenarnya.
Ada
beberapa persoalan mendasar yang berkaitan dengan masalah lingkungan hidup dan
pembangunan. Pertama, konsep pembangunan berkelanjutan dimana pertumbuhan
ekonomi di masa mendatang dan kualitas hidup manusia ditentukan oleh kualitas
lingkungan saat ini. Oleh karena itu, perencana pembanunan harus melibatkan
perhitungan lingkungan ketika merumuskan kebijakan. Kedua, kependudukan dan
sumber daya alam. Cepatnya pertumbuhan penduduk berdampak pada menyusutnya
sumber daya alam sehingga mengalami kesulitan dalam pemenuhan kebutuhan hidup.
Ketiga, kemiskinan yang menyebabkan kesulitan dalam mengakses kelembagaan yang
sebenarnya akses tersebut investasi guna melestarikan lingkungan hidup.
Keempat, pertumbuhan ekonomi versus kelestarian lingkungan hidup. Kelima,
pembangunan daerah pedesaan seperti peningkatan penyediaan input pokok
pertanian dan perkenalan metode pertanian yang tidak merusak lingkungan hidup.
Keenam, pembangunan perkotaan yang diperlukan akibat melonjaknya jumlah
penduduk. Ketujuh, perekonomian global dengan tingginya perekonomian negara
Dunia pertama dibutuhkan untuk membantu negara Dunia ketiga dalam rangka upaya
pelestarian lingkungan hidup.
Selanjutnya
ada model-model lingkungan hidup dari ilmu ekonomi tradisional. Para pendukung
teori pasar bebas neoklasik mengingatkan adanya berbagai bentuk inefisiensi
dalam alokasi sumberdaya. Namun, selama semua sumber daya dimiliki oleh pribadi
dan tidak ada distorsi pasar, sumber daya itu akan dialokasikan secara efisien.
Pasar hak milik (property right) yang
sempurna ditandai oleh beberapa kondisi yaitu universalitas, eksklusivitas,
transferabilitas, dan enforsabilitas. Lain halnya dengan sumbar daya milik umum
(common property resource) yang
secara teoritis menyatakan bahwa hasil yang optimal dapat dicapai melalui
perpajakan dan redistribusi keuntungan secara “lump sum” . Namun, terlepas dari argumen neoklasik terdapat alasan
lain mengapa negara berkembang tidak menggunakan sumber daya milik umum secara
efisien. Mereka enggan untuk berinvestasi dengan resiko yang besar meskipun
keuntungan yang diraih akan lebih besar. Oleh karena itu, mempromosikan hak
kepemilikan pribadi secara besar-besaran akan memperbesar kepemilikan tanah
kepada keluarga petani kecil dalam rangka meningkatkan produktivitas. Namun,
permasalah yang timbul adalah jika privatisasi dilakukan maka yang mendapat hak
kepemilikan tanah hanyalah lapisan penduduk terkaya yang tidak sesuai dengan
tujuan pembangunan.
Faktor
penyebab lingkungan hidup terutama di perkotaan sangatlah banyak. Oleh karena
itu, semua faktor penyebab dibagi kedalam dua kategori pokok. Pertama adalah
faktor penyebab yang bersumber berkaitan dengan urbanisasi dan pertumbuhan
industri. Urbanisasi berdampak pada buruknya lingkungan hidup di perkotaan
sendiri. Perkotaan yang diidentikkan dengan industrialisasi pasti sumber
pencemaran udaranya dari industri yang menyebabkan buruknya kesehatan manusia. Kedua
adalah keterbatasan pengelolaan kawasan pemukiman di daerah perkotaan. 70%
pemukiman baru di kota-kota di berbagai negara Dunia ketia tergolong illegal.
Hal ini sangat menyulitkan mereka untuk mengakses air bersih karena status
mereka yang illegal. Contohnya, mereka hanya bisa membeli air yang sudah
terkontaminasi dengan harga yang sangat mahal dan pastinya akan berdampak buruk
pada kesehatannya.
Terkait
dengan masalah lingkungan yang menyeruak diseluruh penjuru negara maka ada
beberapa pilihan kebijakan yang dapat diterapkan negara berkembang maupun
negara berkembang. Bagi negara berkembang yaitu penentuan harga sumber daya
yang memadai, partisipasi masyarakat, pengaturan hak kepemilikan atas setiap
sumber daya secara lebih jelas, peningkatan alternatif ekonomi bagi kalangan
penduduk miskin, peningkatan stats ekonomi kaum wanita, serta pegendalian emisi
industri. Bagi negara maju dapat
membantu negara berkembang dalam upaya memperbaiki kondisi lingkungan hidup
melalui tiga cara pokok yaitu liberalisasi perdagangan, pemberian keringan
utang serta pemberian bantuan finansial dan teknologi. Namun yang tak kalah
pentingnya, bagi negara maju yang yang mengkonsumsi 70% sumber daya dunia dapat
melakukan berbagai upaya untuk menyelamatkan lingkungan hidup dengan cara
mengurangi emisi, mengembangkan teknologi yang bersih bagi diri mereka sendiri
maupun bagi negara berkembang serta menurunkan pola dan tingkat permintaan yang
cenderung merusak lingkungan hidup.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar